Pages - Menu

Jumat, 20 Desember 2013

Navigasi darat (IMPK)



Navigasi darat/Ilmu Medan Peta dan Kompas
Navigasi darat adalah ilmu praktis. Kemampuan bernavigasi dapat terasah jika sering berlatih. Pemahaman teori dan konsep hanyalah faktor yang membantu, dan tidak menjamin jika mengetahui teorinya secara lengkap, maka kemampuan navigasinya menjadi tinggi. Bahkan seorang navigator yang tidak pernah berlatih dalam jangka waktu lama, dapat mengurangi kepekaannya dalam menerjemahkan tanda-tanda di peta ke medan sebenarnya, atau menerjemahkan tanda-tanda medan ke dalam peta. Untuk itu, latihan sesering mungkin akan membantu kita untuk dapat mengasah kepekaan, dan pada akhirnya navigasi darat yang telah kita pelajari menjadi bermanfaat untuk kita.
Pada prinsipnya navigasi adalah cara menentukan arah dan posisi, yaitu arah yang akan dituju dan posisi keberadaan navigator berada dimedan sebenarnya yang di proyeksikan pada peta.
Beberapa media dasar navigasi darat adalah :
Peta
Peta adalah penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi yang dilihat dari atas, kemudian diperbesar atau diperkecil dengan perbandingan tertentu. Dalam navigasi darat digunakan peta topografi. Peta ini memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis kontur.
Beberapa unsur yang bisa dilihat dalam peta :
  • Judul peta; biasanya terdapat di atas, menunjukkan letak peta
  • Nomor peta; selain sebagai nomor registrasi dari badan pembuat, kita bisa menggunakannya sebagai petunjuk jika kelak kita akan mencari sebuah peta
  • Koordinat peta; penjelasannya dapat dilihat dalam sub berikutnya
  • Kontur; adalah merupakan garis khayal yang menghubungkan titik titik yang berketinggian sama diatas permukaan laut.
  • Skala peta; adalah perbandingan antara jarak peta dan jarak horizontal dilapangan. Ada dua macam skala yakni skala angka (ditunjukkan dalam angka, misalkan 1:25.000, satu senti dipeta sama dengan 25.000 cm atau 250 meter di keadaan yang sebenarnya), dan skala garis (biasanya di peta skala garis berada dibawah skala angka).
  • Legenda peta ; adalah simbol-simbol yang dipakai dalam peta tersebut, dibuat untuk memudahkan pembaca menganalisa peta.
Di Indonesia, peta yang lazim digunakan adalah peta keluaran Direktorat Geologi Bandung, lalu peta dari Jawatan Topologi, yang sering disebut sebagai peta AMS (American Map Service) dibuat oleh Amerika dan rata-rata dikeluarkan pada tahun 1960.
Peta AMS biasanya berskala 1:50.000 dengan interval kontur (jarak antar kontur) 25 m. Selain itu ada peta keluaran Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional) yang lebih baru, dengan skala 1:50.000 atau 1:25.000 (dengan interval kontur 12,5 m). Peta keluaran Bakosurtanal biasanya berwarna. contoh peta topograph:


Peta Topografi

Koordinat
Peta Topografi selalu dibagi dalam kotak-kotak untuk membantu menentukan posisi dipeta dalam hitungan koordinat. Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain. Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua macam yaitu :
  1. Koordinat Geografis (Geographical Coordinate) ; Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik. Pada peta Bakosurtanal, biasanya menggunakan koordinat geografis sebagai koordinat utama. Pada peta ini, satu kotak (atau sering disebut satu karvak) lebarnya adalah 3.7 cm. Pada skala 1:25.000, satu karvak sama dengan 30 detik (30″), dan pada peta skala 1:50.000, satu karvak sama dengan 1 menit (60″).
  2. Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM) ; Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan berada disebelah barat Jakarta (60 LU, 980 BT). Garis vertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan horizontal dari barat ke timur. Sistem koordinat mengenal penomoran 4 angka, 6 angka dan 8 angka. Pada peta AMS, biasanya menggunakan koordinat grid. Satu karvak sebanding dengan 2 cm. Karena itu untuk penentuan koordinat koordinat grid 4 angka, dapat langsung ditentukan. Penentuan koordinat grid 6 angka, satu karvak dibagi terlebih dahulu menjadi 10 bagian (per 2 mm). Sedangkan penentuan koordinat grid 8 angka dibagi menjadi sepuluh bagian (per 1 mm).
Analisa Peta
Salah satu faktor yang sangat penting dalam navigasi darat adalah analisa peta. Dengan satu peta, kita diharapkan dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang keadaan medan sebenarnya, meskipun kita belum pernah mendatangi daerah di peta tersebut.
  1. Unsur dasar peta ; Untuk dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya, pertama kali kita harus cek informasi dasar di peta tersebut, seperti judul peta, tahun peta itu dibuat, legenda peta dan sebagainya. Disamping itu juga bisa dianalisa ketinggian suatu titik (berdasarkan pemahaman tentang kontur), sehingga bisa diperkirakan cuaca, dan vegetasinya.
  2. Mengenal tanda medan ; Disamping tanda pengenal yang terdapat dalam legenda peta, kita dapat menganalisa peta topografi berdasarkan bentuk kontur. Beberapa ciri kontur yang perlu dipahami sebelum menganalisa tanda medan :
    • Antara garis kontur satu dengan yang lainnya tidak pernah saling berpotongan
    • Garis yang berketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis yang berketinggian lebih tinggi, kecuali diberi keterangan secara khusus, misalnya kawah
    • Beda ketinggian antar kontur adalah tetap meskipun kerapatan berubah-ubah
    • Daerah datar mempunyai kontur jarang-jarang sedangkan daerah terjal mempunyai kontur rapat.
    • Beberapa tanda medan yang dapat dikenal dalam peta topografi:
    1. Puncak bukit atau gunung biasanya berbentuk lingkaran kecil, tertelak ditengah-tengah lingkaran kontur lainnya.
    2. Punggungan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk U yang ujungnya melengkung menjauhi puncak
    3. Lembahan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk V yang ujungnya tajam menjorok kepuncak. Kontur lembahan biasanya rapat.
    4. Saddle, daerah rendah dan sempit diantara dua ketinggian
    5. Pass, merupakan celah memanjang yang membelah suatu ketinggian
    6. Sungai, terlihat dipeta sebagai garis yang memotong rangkaian kontur, biasanya ada di lembahan, dan namanya tertera mengikuti alur sungai. Dalam membaca alur sungai ini harap diperhatikan lembahan curam, kelokan-kelokan dan arah aliran.
    7. Bila peta daerah pantai, muara sungai merupakan tanda medan yang sangat jelas, begitu pula pulau-pulau kecil, tanjung dan teluk
    8. Pengertian akan tanda medan ini mutlak diperlukan, sebagai asumsi awal dalam menyusun perencanaan perjalanan
Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah, dan karena sifat magnetnya, jarumnya akan selalu menunjuk arah utara-selatan (meskipun utara yang dimaksud disini bukan utara yang sebenarnya, tapi utara magnetis). Secara fisik, kompas terdiri dari :
  • Badan, tempat komponen lainnya berada
  • Jarum, selalu menunjuk arah utara selatan, dengan catatan tidak dekat dengan megnet lain/tidak dipengaruhi medan magnet, dan pergerakan jarum tidak terganggu/peta dalam posisi horizontal.
  • Skala penunjuk, merupakan pembagian derajat sistem mata angin.
Jenis kompas yang biasa digunakan dalam navigasi darat ada dua macam yakni kompas bidik (misal kompas prisma) dan kompas orienteering (misal kompas silva, suunto dll). Untuk membidik suatu titik, kompas bidik jika digunakan secara benar lebih akurat dari kompas silva. Namun untuk pergerakan dan kemudahan ploting peta, kompas orienteering lebih handal dan efisien.
Dalam memilih kompas, harus berdasarkan penggunaannya. Namun secara umum, kompas yang baik adalah kompas yang jarumnya dapat menunjukkan arah utara secara konsisten dan tidak bergoyang-goyang dalam waktu lama. Bahan dari badan kompas pun perlu diperhatikan harus dari bahan yang kuat/tahan banting mengingat kompas merupakan salah satu unsur vital dalam navigasi darat
macam-macam Kompas :
Kompas Bidik

 Kompas Silva

Kompas Suunto

Orientasi Peta
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (atau dengan kata lain menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya). Sebelum anda mulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda-tanda medan sekitar yang menyolok dan posisinya di peta. Hal ini dapat dilakukan dengan pencocokan nama puncakan, nama sungai, desa dll. Jadi minimal anda tahu secara kasar posisi anda dimana. Orientasi peta ini hanya berfungsi untuk meyakinkan anda bahwa perkiraan posisi anda dipeta adalah benar. Langkah-langkah orientasi peta:
  1. Usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok.
  2. Siapkan kompas dan peta anda, letakkan pada bidang datar
  3. Utarakan peta, dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai dengan arah medan sebenarnya
  4. Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan tanda-tanda medan tersebut di peta. Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan
  5. Ingat tanda-tanda itu, bentuknya dan tempatnya di medan yang sebenarnya. Ingat hal-hal khas dari tanda medan.
Jika anda sudah lakukan itu semua, maka anda sudah mempunyai perkiraan secara kasar, dimana posisi anda di peta. Untuk memastikan posisi anda secara akurat, dipakailah metode resection.
Resection
Prinsip resection adalah menentukan posisi kita dipeta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik ini paling tidak membutuhkan dua tanda medan yang terlihat jelas dalam peta dan dapat dibidik pada medan sebenarnya (untuk latihan resection biasanya dilakukan dimedan terbuka seperti kebun teh misalnya, agar tanda medan yang ekstrim terlihat dengan jelas).
Tidak setiap tanda medan harus dibidik, minimal dua, tapi posisinya sudah pasti.
Langkah-langkah melakukan resection:
  1. Lakukan orientasi peta
  2. Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan di peta, minimal 2 buah
  3. Dengan busur dan penggaris, buat salib sumbu pada tanda-tanda medan tersebut (untuk alat tulis paling ideal menggunakan pensil mekanik-B2).
  4. Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita dengan menggunakan kompas bidik. Kompas orienteering dapat digunakan, namun kurang akurat.
  5. Pindahkan sudut back azimuth bidikan yang didapat ke peta dan hitung sudut pelurusnya. Lakukan ini pada setiap tanda medan yang dijadikan sebagai titik acuan.
  6. Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita dipeta.
Intersection
 
Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat dilapangan tetapi sukar untuk dicapai atau tidak diketahui posisinya di peta. Syaratnya, sebelum intersection kita sudah harus yakin terlebih dahulu posisi kita dipeta. Biasanya sebelum intersection, kita sudah melakukan resection terlebih dahulu.
Langkah-langkah melakukan intersection adalah:
  1. Lakukan orientasi peta
  2. Lakukan resection untuk memastikan posisi kita di peta.
  3. Bidik obyek yang kita amati
  4. Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta
  5. Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta. Lakukan langkah 1-3
  6. Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud.
Azimuth – Back Azimuth
Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimuth disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik sebuah tanda medan, dan memperolah sudutnya, maka sudut itu juga bisa dinamakan sebagai azimuth. Kebalikannya adalah back azimuth. Dalam resection back azimuth diperoleh dengan cara:
  • Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth adalah azimuth dikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan, diperoleh azimuth 200º. Back azimuthnya adalah 200º- 180º = 20º
  • Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya adalah 180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan terhadap sebuah puncak, diperoleh azimuth 160º, maka back azimuthnya adalah 180º+160º = 340º
Dengan mengetahui azimuth dan back azimuth ini, memudahkan kita untuk dapat melakukan ploting peta (penarikan garis lurus di peta berdasarkan sudut bidikan). Selain itu sudut kompas dan back azimuth ini dipakai dalam metode pergerakan sudut kompas (lurus/ man to man-biasa digunakan untuk “Kompas Bintang”). Prinsipnya membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikaan kompas ke depan dan ke belakang pada jarak tertentu.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
  1. Titik awal dan titik akhir perjalanan di plot di peta, tarik garis lurus dan hitung sudut yang menjadi arah perjalanan (sudut kompas). Hitung pula sudut dari titik akhir ke titik awal. Sudut ini dinamakan back azimuth.
  2. Perhatikan tanda medan yang menyolok pada titik awal perjalanan. Perhatikan tanda medan lain pada lintasan yang dilalui.
  3. Bidikkan kompas seusai dengan arah perjalanan kita, dan tentukan tanda medan lain di ujung lintasan/titik bidik. Sudut bidikan ini dinamakan azimuth.
  4. Pergi ke tanda medan di ujung lintasan, dan bidik kembali ke titik pertama tadi, untuk mengecek apakah arah perjalanan sudah sesuai dengan sudut kompas (back azimuth).
  5. Sering terjadi tidak ada benda/tanda medan tertentu yang dapat dijadikan sebagai sasaran. Untuk itu dapat dibantu oleh seorang rekan sebagai tanda. Sistem pergerakan semacam ini sering disebut sebagai sistem man to man.
Merencanakan Jalur Lintasan
Dalam navigasi darat tingkat lanjut, kita diharapkan dapat menyusun perencanaan jalur lintasan dalam sebuah medan perjalanan. Sebagai contoh anda misalnya ingin pergi ke suatu gunung, tapi dengan menggunakan jalur sendiri.
Penyusunan jalur ini dibutuhkan kepekaan yang tinggi, dalam menafsirkan sebuah peta topografi, mengumpulkan data dan informasi dan mengolahnya sehingga anda dapat menyusun sebuah perencanaan perjalanan yang matang. Dalam proses perjalanan secara keseluruhan, mulai dari transportasi sampai pembiayaan, disini kita akan membahas khusus tentang perencanaan pembuatan medan lintasan. Ada beberapa hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum anda memplot jalur lintasan.
Pertama, anda harus membekali dulu kemampuan untuk membaca peta, kemampuan untuk menafsirkan tanda-tanda medan yang tertera di peta, dan kemampuan dasar navigasi darat lain seperti resection, intersection, azimuth back azimuth, pengetahuan tentang peta kompas, dan sebagainya, minimal sebagaimana yang tercantum dalam bagian sebelum ini.
Kedua, selain informasi yang tertera dipeta, akan lebih membantu dalam perencanaan jika anda punya informasi tambahan lain tentang medan lintasan yang akan anda plot. Misalnya keterangan rekan yang pernah melewati medan tersebut, kondisi medan, vegetasi dan airnya. Semakin banyak informasi awal yang anda dapat, semakin matang rencana anda.
Tentang jalurnya sendiri, ada beberapa macam jalur lintasan yang akan kita buat. Pertama adalah tipe garis lurus, yakni jalur lintasan berupa garis yang ditarik lurus antara titik awal dan titik akhir. Kedua, tipe garis lurus dengan titik belok, yakni jalur lintasan masih berupa garis lurus, tapi lebih fleksibel karena pada titik-titik tertentu kita berbelok dengan menyesuaian kondisi medan. Yang ketiga dengan guide/patokan tanda medan tertentu, misalnya guide punggungan/guide lembahan/guide sungai. Jalur ini lebih fleksibel karena tidak lurus benar, tapi menyesuaikan kondisi medan, dengan tetap berpatokan tanda medan tertentu sebagai petokan pergerakannya.
Untuk membuat jalur lintasan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
  1. Usahakan titik awal dan titik akhir adalah tanda medan yang ekstrim, dan memungkinkan untuk resection dari titik-titik tersebut.
  2. Titik awal harus mudah dicapai/gampang aksesnya
  3. Disepanjang jalur lintasan harus ada tanda medan yang memadai untuk dijadikan sebagai patokan, sehingga dalam perjalanan nanti anda dapat menentukan posisi anda di peta sesering mungkin.
  4. Dalam menentukan jalur lintasan, perhatikan kebutuhan air, kecepatan pergerakan vegetasi yang berada dijalur lintasan, serta kondisi medan lintasan. Anda harus bisa memperkirakan hari ke berapa akan menemukan air, hari ke berapa medannya berupa tanjakan terjal dan sebagainya.
  5. Mengingat banyaknya faktor yang perlu diperhatikan, usahakan untuk selalu berdiskusi dengan regu atau dengan orang yang sudah pernah melewati jalur tersebut sehingga resiko bisa diminimalkan.
Penampang Lintasan
Penampang lintasan adalah penggambaran secara proporsional bentuk jalur lintasan jika dilihat dari samping, dengan menggunakan garis kontur sebagai acuan. Sebagaimana kita ketahui bahwa peta topografi yang dua dimensi, dan sudut pendangnya dari atas, agak sulit bagi kita untuk membayangkan bagaimana bentuk medan lintasan yang sebenarnya, terutama menyangkut ketinggian. Dalam kontur yang kerapatannya sedemikian rupa, bagaimana kira-kira bentuk di medan sebenarnya. Untuk memudahkan kita menggambarkan bentuk medan dari peta topografi yang ada, maka dibuatlah penampang lintasan.
Beberapa manfaat penampang lintasan :
  1. Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan perjalanan
  2. Memudahkan kita untuk menggambarkan kondisi keterjalan dan kecuraman medan
  3. Dapat mengetahui titik-titik ketinggian dan jarak dari tanda medan tertentu
  4. Untuk menyusun penampang lintasan biasanya menggunakan kertas milimeter block, guna menambah akurasi penerjemahan dari peta topografi ke penampang.
Langkah-langkah membuat penampang lintasan:
  1. Siapkan peta yang sudah diplot, kertas milimeter blok, pensil mekanik/pensil biasa yang runcing, penggaris dan penghapus
  2. Buatlah sumbu x, dan y. sumbu x mewakili jarak, dengan satuan rata-rata jarak dari lintasan yang anda buat. Misal meter atau kilometer. Sumbu y mewakili ketinggian, dengan satuan mdpl (meter diatas permukaan laut). Angkanya bisa dimulai dari titik terendah atau dibawahnya dan diakhiri titik tertinggi atau diatasnya.
  3. Tempatkan titik awal di sumbu x=0 dan sumbu y sesuai dengan ketinggian titik tersebut. Lalu peda perubahan kontur berikutnya, buatlah satu titik lagi, dengan jarak dan ketinggian sesuai dengan perubahan kontur pada jalur yang sudah anda buat. Demikian seterusnya hingga titik akhir.
  4. Perubahan satu kontur diwakili oleh satu titik. Titik-titik tersebut dihubungkan sat sama lainnya hingga membentuk penampang berupa garis menanjak, turun dan mendatar.
  5. Tembahkan keterangan pada tanda-tanda medan tertentu, misalkan nama-nama sungai, puncakan dan titik-titik aktivitas anda (biasanya berupa titik bivak dan titik istirahat), ataupun tanda medan lainnya. Tambahan informasi tentang vegetasi pada setiap lintasan, dan skala penampang akan lebih membantu pembaca dalam menggunakan penampang yang telah dibuat.
Ingatlah hai engkau penjelahan alam :
  1. Take nothing, but pictures [jangan ambil sesuatu kecuali gambar]
  2. Kill nothing, but times [jangan bunuh sesuatu kecuali waktu]
  3. Leave nothing, but foot-print [jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak kaki]
dan senantiasa ;
  1. Percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
  2. Percaya kepada kawan [dalam hal ini kawan adalah rekan pegiat dan peralatan serta perlengkapan, tentu saja juga harus dibarengi bahwa diri kita sendiri juga dapat dipercaya oleh “teman” tersebut dengan menjaga, memelihara dan melindunginya]
  3. Percaya kepada diri sendiri, yaitu percaya bahwa kita mampu melakukan segala sesuatunya dengan baik.
Terima kasih ….
Salam Lestari ……..

Kamis, 12 Desember 2013

Manajemen perjalanan





MANAJEMEN PERJALANAN


Beberapa hal yang menjadi dasar dalam perencanaan perjalanan.
Untuk merencanakan suatu Perjalanan ke Alam Bebas Harus ada persiapan dan penyusunan yang matang. ada rumusan yang umum digunakan yaitu 4W & 1 H, adalah Where, Who, Why, When dan How.

1. Kenalilah setiap bagian dari wilayah serta medan yang akan kita lalui. Panjang dari route dan bagian-bagian dari route tersebut, bagaimana keadaan umumnya, apakah terdiri dari medan yang berbatu, rawa-rawa, semak belukar, hutan rimba belantara atau padang rumput, dll. Kenali pula keadaan iklimnya, temperatur siang hari dan malan hari, angin, hujan, senantiasa berkabut, atau salju dll.
(Where/Diamana)

2. Perhatikan maksud dan tujuan perjalanan anda.
apa program program kegiatan anda secara umum dan macam kegiatan apa saja yang akan anda lakukan pada setiap bagian dari route perjalanan anda.
Apa yang anda Lakukan ? (Whay/Mengapa)

3. Perhatikan lamanya waktu dari perjalanan anda, juga waktu untuk setiap bagian dari route perjalanan.
Berapa lama ? (When/Kapan)

4. Kadang-kadang ada hal-hal khusus yang dibutuhkan oleh orang-orang yang tertentu,
(Who/Siapa)

5. Keterbatasan dari kita untuk membawa barang-barang serta perlengkapan tadi sebagai beban.
Cara Menyelesaikan masalah. (How/Bagaimana )



Dari hal-hal diatas kita dapat mebuat perhitungan-perhitungan, perencanaan untuk membawa, memilih atau bahkan mendesain perlengkapan apa saja yang perlu dipakai dan dibawa sehingga tujuan-tujuan terlaksanan dengan baik. Perlengkapan untuk suatu perjalanan harus selengkap mungkin tetapi juga harus praktis dan seringan mungkin” maximum utility in minimum weight”. Berat badan total sebaiknya tidak melebihi sepertiga berat badan kita, maksimal 15-20 kg. Dan yang perlu pula diperhatikan pertambahan berat beban akibat basah seandainya hujan dsb.


Kegiatan dalam suatu perjalanan

Hal yang umum kita lakukan dalam suatu pengembaraan secara garis besar kita bagi dalam :
Pergerakan atau perpindahan dari suatu titik ke titik lain baik dengan jalan kaki biasa, atau memelukan teknik-teknik yang lebih khusus seperti : pendakian tebing terjal, pendakian tebing es, perjalanan padang salju, ski dan lain-lain.
Kegiatan istirahat temasuk tidur dan lain-lain. Dengan maksud untuk memelihara kondisi tubuh baik fisik maupun mental.
Kegiatan makan dan minum.
Kegiatan kerja khusus (kalau ada), seperti penelitian geologi, pengukuran geodesi, pengumpulan data biologi hutan, dll.
kegiatan harian dasar seperti buang air besar, membersihkan badan dll.
Check list

Perlengkapan untuk perjalanan dialam terbuka memerlukan pemikiran dan perhatian yang sungguh-sungguh. Ban
yak kesenangan dan kemudahan yang kita peroleh apabila kita menggunakan dan membawa perlengkapan yang tepat. Dan bayak pula kesulitan bahkan bencana bila kita tidak membuat perencanaan yang baik untuk hal ini. Sekali lagi yang terpenting adalah ketelitian serta kemampuan untuk melihat kedepan. Bahkan mengenai makanan tidak hanya gizi dan kalorinya yang harus dipikirkan tapi pengaruhnya pada moril perjalanan. Sampai-sampai harus direncanakan pula daftar serta jadwal dari makanan (menu) dari hari-kehari bila memungkinkan.

Bila perjalanan dalam kelompok, setiap pemimpin kelompok harus memeriksa apakah setiap anggotanya sudah menyiapkan perlengkapan pribadinya masing-masing. Kita harus dapat membagi antara perlengkapan perorangan dengan perlengkapan tim. Harus diperhatikan agar beban yang dibawa setiap orang tidak mewebihi dari batas maksimum.teliti secara terperinci jangan sampai hal-hal yang benar-benar diperlukan tidak terbawa dan jangan sampai juga membawa barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Contoh:

Perlengkapan jalan (Dapat kita perinci satu persatu mulai dari kaki hingga kepala)

  Sepatu:

Ada banyak macam dan bentuk sepatu, masing-masing mempunyai keistimewaan dan kegunaan tertentu. Bagi kita yang terutama harus diperhatikan adalah syarat-syarat sebagai berikut :

a. mempunyai daya guna yang sesuai dengan maksud atau bentuk perjalanan/track dari route yang dilalui.

b. Sesuai dengan bentuk dan ukuran kaki.

c. Harus sejauh mungkin menguntungkan si pemakai.

d. Harus kuat untuk pemakaian di medan yang berat.

Tips agar sepatu tetap awet selama kegiatan perjalanan :

- jangan sekali-kali mengeringkan sepatu anda pada panas yang ekstrim, misalnya terlalu dekat dengan api unggun, tungku, lampu, juga pada sinar matahari yang terik.

- Walaupun sambil dipakai bersihkan sepatu anda dari Lumpur atau kotoran lain yang melekat dengan kaian basah atau semer sepatu.

- Semirlah sepatu anda sewaktu-waktu atau oleslah dengan lemak atau “grease” agar kulitnya tetap lembut dan tidak cepat lapuk.

- Bersihkanlah kaos kaki, sepatu dan perlengkapan sepatu setiap ada kesempatan.

Ka
os kaki

Berbicara masala
h sepatu, kurang lengkap kalau tidak membicarakan juga kaos kaki. Kaos kaki dimaksudkan :

a. melindungi kulit kaki dari pergesekan langsung dengan kulit sepatu atau bagian-bagian sepatu yang menimbulkan luka-luka/lecet.

b. Menjaga agar telapak kaki tetap dapat bernafas

c. Men
yerap keringat

d. Menjaga agar kaki tetap hangat pada daerah-daerah yang sangat dingin.


 Geiter/putis/atau lainnya

Geiters/sarung anti pacet biasanya dibuat dari kain tipis yang dipakai setelah kaus kaki setinggi lututyang sebelah atas atau ujung bertali seperti sarung bantal atau sarung guling, manfaatnya sama dengan putis.
(bisa juga menggunakan daun tembako pada rokok. Di gosokan di kaki)

Putis terbuat dari kain katun atau wool untuk menjaga otot-otot betis agar tetap fit pada perjalanan panjang. Juga untuk mencegah pasir, pacet masuk kedalam sepatu atau kaus kaki. Pemakaiannya tidak boleh terlalu ketat sehingga mengganggu peredaran darah atau pergerakan otot betis.

Celana Jalan/lapangan

Syarat utama celana jalan adalah : kuat, ringan, tidak mengganggu gerakan kaki, praktis dan terbuat dari bahan yang menyerap keringat. Untuk daeah tropis bahan driil yang mengandung katun/cotton tidak terlalu tebal, tahan duri dan tidak membuat “overheat”. Selain itu cukup ringan dan cepat kering (example : PDL Militer atau celana loreng tentara)

 Ikat pinggang

Pilihlah ikat pinggang yang terbuat dari bahan yang kuat,misalnya dari kulit yang tebal tetapi lembut atau dari bahan sintetis lainnya (ring eiger)

 Baju jalan/lapangan

Baju lengan panjang lebih efektif untuk menahan goresan-goresan duri, untuk menjaga temperatur tubuh, melindungi tangan dari sengatan serangga berbisa atau nyamuk.

 Jaket/ baju luar/ sweater
/Rain Coat
Dapat menghangatkan badan dan baju dalam tidak basah apabila terjadi hujan pada saat melakukan perjalanan jauh.

 Scarf, kacu segitiga lebar

Dapat digunakan sebagai pembalit luka, menghapus keringat, tutup kepala
, menyaring air.

Pelindung kepala (topi, helmet atau kupluk)

Perlengkapan ini melindungi dan memberikan kehangatan di bagian kepala, pemakaiannya disesuaikan dengan medan yang akan dilalui.

 Jas hujan/ponco
Agar terlindung dari hujan dan barang bawaan tidak basah terkena hujan (sama fungsinya seperti Raincoat)


Perlengkapan Tidur.
:

Satu set pakaian tidur

 Kaus kaki untuk tidur

 Sleeping Back/Sleeping mat/Selimut/Kelambu

 Penutup kepala

 Tenda/tenda gantung

 Sarung tangan
(Sarung tangan dari kulit kuat tetapi lembut baik untuk dipakai didaerah-daerah tropis yang banyak semak-semak berduri, untuk daerah dingin sarung tangan digunakan untuk menahan dingin pada bagian tangan juga untuk rapelling dan lain-lain keperluan.)


Perlengkapan masak/makan
:

 Alat masak lapangan lengkap

 Alat makan

 Alat pembuat api (kompor gas, spiritus, paravin, lilin, dll)

 Kantung air/alat pemurni air, dll.

Alat Bantu perlengkapan jalan
:

 Peta

 Kompas

Kompas adalah partner anda yang sangat penting dalam perjalanan atau pengembaraan, harus baik kuat dan praktis. Letakkan kopas pada tempat yang aman tetapi mudah dijangkau sewaktu-waktu diperlukan.

Ø Pisau pinggang,pisau saku serba guna (Multi Blade)dan golok tebas

Spesifikasi pisau dan golok lapangan :

a. terbuat dari bahan yang dapat dipercaya, tajam dan tidak mudah patah.

b. Desain dan ukurannya harus benar-benar enak dipegang dan enak dipakai.

c. Sarungnya aman dan enak jatuhnya.

d. Selalu tetap terpelihara.

Merk pisau PUMA, GERBER, HANTER,dan golok BUSH HAWKER, BOLO, MACHETE masuk spesifikasi golok lapangan.

Ø Jam tangan

Ø Water canteen

Ø P3K + Snack Bite Kit

Ø Sarung tangan

Ø Flash light + baterai dan lampu cadangan
(senter)

Ø Pluit

Perlengkapan pribadi lainnya

Ø Jarum benang

Ø Kancing

Ø Tali sepatu cadangan, semir dan sikat sepatu

Semir sepatu dimaksudkan untuk menjaga agar kulit sepatu tetap lembut dan tidak patah atau retak-retak. Juga untuk menjaga agar benang jahitan sepatu tetap kuat. Sebagai pengganti semir dapat menggunakan campuran bawang merah dengan minyak kelapa untuk menjaga dan memelihara sepatu dan kulitnya (kulit kaki). Campuran ini dikenal dengan nama minyak komando.

Ø Handuk, sikat gigi, sabun, celan
a lapangan.

Ø Surat-surat perjalanan, surat cinta, banko surat wasiat, dll.

Ø Alat tulis menulis, alat dokumentasi.


Ransel

Ransel ini sangat penting dalam kegiatan alam terbuka beberapa hal yang harus dipenuhi adalah:

- Ringan: Ransel sejauh mungkin tidak merupakan bahan bobot yang berlebihan terbuiat dari bahan yang “water Proof” sehingga kalau hujan tidak bertambah berat dan cukup melindungi isi dari ransel walaupun tetap harus diberi perlidungan ekstra dengan jalan menggunakan kantong-kantong plastik untuk mrlindungi perlengkapan yang peka seperti pakaian tidur, alat tulis, makanan ringan dan lain-lain.

- Kuat: Harus mampu membawa beban kita dengan aman, berdaya tahan tinggi, tidak mudah robek, jahitannya tidak mudah lepas sipernya cukup kokoh dan seterusnya.

- Sesuai denagn kebutuhan dan keadaan medan:

o Volumenya harus memadai untuk beban/perlengkapan yang kita bawa

o Disainnya harus sejauh mungkin sesuai dengan keadaan medan yang akan kita tempuh, jangan sampai komponen ransel mengganggu kebebasan gerak sipembawa pada medan-medan tertentu.

- Compfortable (nyaman dipakai):,Misalnya untuk ransel Carriel atu pembawa barang besar dan berat mungkin “Frame” perlu agar berat beban merata keseluruh keseimbangan tubuh. Frame ini juga membuat nyaman karena adanya fentilasi antara punggung dengan ransel. Bagi ransel yang tidak mengguinakan frame atau yang frame didalam (internal frame), mungkin perlu ditambahkan bahan yang menyeraaap keringan dibagian yang bersetuhan dengan punggung. Tali pentyangdang ransel harus cukup lebar dan empuk serta mudah distell, juga hip belt untuk mengatur agar rangsel menempel dengan baik ketubuh sertta membantu pembagian berat keseimbangan.

- Praktis: Kantung-kantung tambahan atau pembagian ruangnnya memudahkan kita mengambil barang-barang tertentu, mudah dilepas.


Mengusun perlengkapan kedalam carrier

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengepakan atau packing perlengkapan ke dalam carrier :

Ø Tempatkanlah barang-barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkin ke badan anda. Barang-barang yang lebih ringan seperti pakaian tidur, makanan kering, sleeping bag dan seterusnya tempatkan pada bagian bawah.

Ø Letakkanlag barang-barang kecil yang diperlukan sewaktu-waktu pada kantung-kantung luar ransel anda atau pada bagian yang paling atas. Yakinkanlah bahwa perlengkapan PPPK,makanan untuk sarapan, ponco dan sebagainya terletak pada bagian yang mudah untuk segera diambil.

Ø Kelompokkanlah barang-barang anda dan masukkan ke dalam plastik/kantung yang tidak tembus air dan kuat.

Untuk kegiatan kelompok/tim perlu ada pembagian tugas untuk membagi-bagi perlengkapan agar berat beban yang dibawa oleh setiap anggota tim terbagi rata.



manajemen perjalanan, essays manajemen perjalanan, manajemen perjalanan, manajemen perjalanan, manajemen perjalanan paper, manajemen perjalanan case, manajemen perjalanan tours.

Packing


Sebelum melakukan pendakian kita biasanya menentukan dahulu peralatan dan perlengkapan yang akan dibawa, jika telah siap semua inilah saatnya mempacking barang-barang tersebut ke dalam Carier atau backpack. Packing yang baik menjadikan perjalanan anda nyaman karena ringkas dan tidak menyulitkan.
Prinsip dasar yang mutlak dalam mempacking adalah :
  • Pada saat backpack dipakai beban terberat harus jatuh ke pundak, Mengapa beban harus jatuh kepundak, ini disebabkan dalam melakukan pendakian kedua kaki kita harus dalam keadaan bebas bergerak, bayangkan jika salah mempacking barang dan beban terberat jatuh kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak, dan anda menjadi cepat lelah karena beban backpack anda menekan pinggul belakang.
  • Ingat : Letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan terdekat dengan punggung.
  • Membagi berat beban secara seimbang antara bagian kanan dan kiri pundak Tujuannya adalah agar tidak menyiksa salah satu bagian pundak dan memudahkan anda menjaga keseimbangan dalam menghadapi jalur berbahaya yang membutuhkan keseimbangan seperti : meniti jembatan dari sebatang pohon, berjalan dibibir jurang, dan keadaan lainnya.
  • Pertimbangan lainnya adalah sebagai berikut :
  • Kelompokkan barang sesuai kegunaannya lalu tempatkan dalam satu kantung untuk mempermudah pengorganisasiannya. Misal : alat mandi ditaruh dalam satu kantung plastik.
  • Maksimalkan tempat yang ada, misalkan Nesting (Panci Serbaguna) jangan dibiarkan kosong bagian dalamnya saat dimasukkan ke dalam ransel, isikan bahan makanan kedalamnya, misal : beras dan telur.
    • Tempatkan barang yang sering digunakan pada tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan, misalnya: rain coat / jas hujan pada kantong samping Keril/Ransel.
    • Hindarkan menggantungkan barang-barang diluar ransel, karena menggantungkan barang diluar ransel akan mengganggu perjalanan anda karena tersangkut-sangkut dan berkesan berantakan, usahakan semuanya dapat dipacking ke dalam ransel.
    Mengenai berat maksimal yang dapat diangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatu angka yang relatif,
    patokan umum idealnya adalah 1/3 dari berat badan anda , tetapi ini kembali lagi ke kemampuan fisik setiap individu, yang terbaik adalah dengan tidak memaksakan diri, lagi pula anda dapat menyiasati pemilihan barang yang akan dibawa dengan selalu memilih barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot yang ringan dan hanya membawa barang yang benar-benar perlu.