PERLENGKAPAN,
PERBEKALAN & PACKING BAGI PECINTA ALAM
I. DEFINISI
Keberhasilan suatu kegiatan di alam bebas, salah
satunya
ditentukan oleh perlengkapan dan perbekalan yang
tepat. Sebenarnya
tidak ada pengertian khusus tentang perlengkapan
maupun
perbekalan, tetapi hal tersebut dibedakan dari
sifat dan waktu
penggunaannya di lapangan. Biasanya perlengkapan
merupakan
barang – barang yang dibawa dalam kegiatan alam
bebas atau
lapangan yang tidak habis digunakan dalam satu
kali penggunaan dan
dapat di digunakan kembali pada saat yang lain,
karena bersifat
permanen. Perlengkapan itu sendiri lebih
ditekankan kepada alat
Bantu atau perlengkapan kegiatan, perjananan dan
lain - lain.
Sedangkan perbekalan adalah barang – barang yang
dibawa dalam kegiatan alam bebas atau
lapangan yang mungkin habis digunakan dalam satu
kali penggunaan dan tidak dapat di
digunakan kembali pada saat yang lain, karena
bersifat mudah rusak atau habis setelah
digunakan. Perbekalan itu sendiri lebih
ditekankan kepada bahan makanan dan minuman.
II. PERENCANAAN PERLENGKAPAN DAN
PERBEKALAN
Dalam merencanakannya, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, yaitu :
1. Medan yang akan dituju (hutan, pegunungan,
rawa, pantai, dsb).
2. Tujuan kegiatan (perjalanan, latihan ,
penelitian, kemanusiaan/SAR, dll).
3. Lama kegiatan.
4. Keterbatasan kemampuan fisik untuk membawanya
(dianjurkan berat total yang dibawa
tidak melebihi 1/3 berat badan).
5. Hal-hal khusus (penyakit, obat-obatan, dsb).
Setelah mengetahui hal-hal tersebut, maka kita
dapat memilih perlengkapan dan
perbekalan yang sesuai dan selengkap mungkin,
namun dengan beban yang tidak melebihi
kemampuan kita untuk membawanya (maximum utility in minimum
weight). Perhitungan
berat
total untuk perorangan tidak boleh melebihi
sepertiga berat badannya.
III. PEMBAGIAN PERLENGKAPAN DAN
PERBEKALAN SERTA PACKING
A. PERLENGKAPAN
Dari kegiatan-kegiatan yang akan kita laksanakan
di lapangan, kita dapat
mengelompokkan perlengkapan yang dibawa menjadi:
1. Perlengkapan Dasar
a. Perlengkapan Jalan
Perlengkapan minimal yang harus dibawa saat kita
melaksanakan kegiatan di alam
bebas, khususnya untuk gunung dan hutan, adalah :
# Sepatu
Untuk daerah yang berbukit, gunakanlah sepatu
dengan bunga
sepatu yang besar (ber-radial), bagian tumitnya mempunyai tinggi ±
1,5 cm dan solnya kuat. Sepatu jangan terlalu
sempit ataupun terlalu
longgar, karena akan mengganggu kenyamanan dan
membuat kaki cepat lelah.
-
# Kaus kaki
Yang perlu diperhatikan, kaus kaki ini harus
dapat:
• menyerap
keringat
• melindungi
kulit kaki dari lecet;
• menjaga
agar telapak kaki tetap dapat bernafas;
• menjaga
agar kaki tetap hangat (terutama di daerah yang dingin)
Untuk keperluan tersebut, bahan kaus kaki yang
terbuat dari katun atau campuran
dengan wool dan bahan asintetis lainnya cukup
baik digunakan. Sesuaikanlah
ketebalan dan panjang kaus kaki dengan keperluan.
Mungkin kita perlu memakai
lebih dari satu pasang kaus kaki. Yang perlu
diingat adalah bahwa kaus kaki yang
kita pakai harus kering, untuk itu sesuaikanlah
jumlah kaus kaki yang dibawa
dengan kondisi medan dan cuaca daerah tujuan.
Dianjurkan untuk selalu
membawa kaus kaki cadangan dalam setiap
perjalanan. Untuk perjalanan lama
dan menempuh daerah yang dingin, sebaiknya
memakai dua lapis kaus kaki,
bagian dalam memakai kaus kaki dari bahan katun
dan bagian luar dari bahan
wool.
Celana
jalan
Yang perlu diperhatikan :
• kuat
dan ringan;
• comfortable
(praktis, lembut dan cukup longgar/tidak mengganggu gerakan
kaki);
• terbuat
dari bahan yang menyerap keringat;
• mudah
kering dan bila basah tidak menambah berat.
Untuk keperluan tersebut, bahan celana yang
terbuat dari katun cukup baik untuk
dipakai, tidak terlalu tebal, tahan duri dan
mudah kering. Contohnya PDL militer,
celana loreng militer dan celana lapang yang
terbuat dari bahan rapstock. Bahan
jeans sangat tidak dianjurkan untuk
dijadikan celana lapang, karena selain berat
dan kaku, juga sukar kering kalau basah. Bahan
jeans tersebut tidak melindungi
kita dari kondisi alam sekitar (karena bukan
isolator yang baik untuk cuaca).
Sesuaikanlah desain celana dengan kebutuhan.
Celana tanpa kantung kurang
praktis, tetapi terlalu banyak kantung pun akan
merepotkan. Kantung-kantung
celana sebaiknya memakai tutup yang mudah dibuka
namun aman, dan kantungkantung
tersebut harus mudah dijangkau. Ada baiknya juga
apabila bagian-bagian
tertentu dari celana diperkuat, khususnya pada
bagian lutut dan pantat. Jika sering
harus mengangkat lutut, sebaiknya dibuat rimpel pada jahitan celana di garis lutut,
sehingga daerah lutut agak menggembung, ini
berguna agar gerakan lutut lebih
leluasa. Selain itu, pilihlah celana yang
memiliki risluiting (agar mudah
membukanya bila diperlukan) serta memiliki tempat
ikat pinggang yang kuat.
Baju
jalan
Baju jalan pada prisipnya sama saja dengan celana
jalan, namun khusus kantungkantung
pada baju ini, jangan sampai mengganggu jika
diisi atau tertekan ransel.
Untuk baju jalan ini, sebaiknya terbuat dari
katun (menyerap keringat, namun
dingin) atau wool (hangat, namun sulit menyerap
keringat), bertangan panjang
untuk menghindari duri dan bulu penggatal,
sengatan matahari dan binatang
berbisa. Orang sering salah kaprah, untuk
perjalanan pantai memakai baju tangan
pendek atau bahkan tanpa lengan. Padahal itu
tidak baik, karena dapat
mengakibatkan sengatan matahari secara langsung
pada kulit sehingga
merusaknya. Harus diingat pula, baju yang
dikenakan haruslah kering, terutama
jika dipakai tidur. Untuk itu sangat dianjurkan
untuk membawa baju cadang
Rain coat
Karena di alam bebas sering terjadi perubahan
cuaca secara tak
terduga, maka pakaian yang dibawa harus sesuai
dengan keadaan
tersebut. Untuk itu rain coat atau jas hujan penting sekali untuk
dibawa. Selain berfungsi sebagai penahan air
hujan, rain coat
juga dapat digunakan sebagai pakaian penahan
angin.
Sebenarnya pemakaian rain coat ini tidak menjamin kita untuk tidak
basah. Idealnya pemakaian rain coat ini di-back up dengan pemakaian payung atau
ponco, karena pemakaian rain coat pada saat hujan deras dan lama akan
mengakibatkan air hujan tersebut menembus bagian
dalamnya. Kemampuan rain
coat untuk menahan rembesar air sangat
tergantung pada lapisan water
proof-nya.
Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pemakaian rain
coat ini,
agar lapisan water proof-nya tetap berfungsi baik, diantaranya
:
• setelah
dipakai, gantungkanlah rain
coat ditempat yang
teduh;
• seandainya
kotor dan perlu dicuci, hindari penggunaan deterjen kuat;
• hindari
membersihkan dengan sikat kasar, cukup gunakan kain basah dan
lembut;
• keringkanlah
rain coat
dengan cara
diangin-angin ditempat yang teduh, jangan
dijemur di terik matahari;
• berilah
cairan water
proof pada bagian
jahitan dan bagian lain yang telah
mengelupas/hilang lapisan water proof-nya.
Ponco
Seperti halnya rain coat, ponco berfungsi sebagai penahan
air. Selain itu,
digunakan sebagai perlengkapan dasar untuk
membuat bivak/shelter.
Topi lapangan
Kegunaan topi lapang ini adalah ;
• melindungi
kepala dari kemungkinan cedera dan duri;
• melindungi
bagian kepala dari curahan hujan, terutama
kepala bagian belakang.
Topi yang dipakai haruslah kuat dan tidak mudah
robek. Untuk keperluan tersebut,
terutama untuk kegiatan gunung dan hutan,
dianjurkan memakai topi rimba atau
semacam topi jepang. Memakai topi yang terlalu
lebar (topi koboi) sangat tidak
dianjurkan. Selain menghalangi penglihatan dan
pendengaran, juga kurang praktis
karena menghalangi pergerakan. Topi jenis koboi
ini, cocok kalau dipakai di
padang rumput atau daerah-daerah yang tidak
terlalu banyak semaknya.
Sarung
tangan
Yang perlu diperhatikan dari sarung tangan ini,
adalah :
• sebaiknya
terbuat dari kulit;
• bentuknya
sesuai dengan tangan;
• tidak
kaku, artinya tidak menghalangi gerakan tangan.
Untuk kegiatan gunung dan hutan, kegunaannya
adalah untuk melindungi tangan
dari kemungkinan cedera akibat duri, bulu
penggatal, binatang berbisa dan
binatang kecil penggatal. Selain itu, ada baiknya
juga membawa sarung tangan
dari wool, untuk perlindungan terhadap cuaca
dingin.
Ikat
pinggang
Pilihlah ikat pinggang yang terbuat dari bahan
yang kuat; dengan kepala yang tidak
terlalu besar, namun teguh. Misalnya dari kulit
yang tebal namun lembut, dan dari
bahan sintetis lainnya. Ikat pinggang ini selain
berguna untuk menjaga agar celana
tidak melorot, juga untuk meletakkan alat-alat
yang perlu cepat dijangkau seperti
pisau pinggang, tempat air minum, tempat
alat-alat P3K, dll.
Ransel
Ketika kita memutuskan untuk melakukan perjalanan
di alam terbuka, pastikan
dahulu bahwa seluruh barang yang diperlukan akan
dibawa dalam satu tempat
yang kuat. Dengan ransel, berat barang yang
dibawa akan terasa lebih ringan,
karena beban akan dipanggul dan ditahan pundak.
Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pemilihan ransel ini, yaitu :
• ringan
Ransel sejauh mungkin tidak merupakan beban
tambahan yang berlebihan
(bayangkan bila berat ransel kosong kita sudah 5
kg), terbuat dai bahan water
proof, sehingga kalau hujan tidak akan
bertambah
berat dan cukup melindungi isinya (walaupun tetap
harus diberikan perlindungan ekstra dengan
pengunaan kantung-kantung plastik terutama untuk
perlengkapan-perlengkapan yang peka : pakaian
tidur,
alat tulis, makanan kering, dll).
• kuat
Harus mampu membawa beban dengan aman,
berdaya tahan tinggi, tidak mudah robek,
jahitannya
tidak mudah lepas, zippernya cukup kokoh, dsb.
• sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan medan
Ransel yang dipakai haruslah sesuai dengan
keadaan medan yang dihadapi.
Untuk medan gunung dan hutan, tidak dianjurkan
untuk memakai ransel
dengan rangka luar (external frame), karena akan menyulitkan pergerakan
jika
melewati semak. Ransel jenis tersebut cocok
digunakan pada medan-medan
datar dan terbuka (salju, padang rumput, pantai).
• comfortable
Dianjurkan agar memakai ransel yang memiliki
rangka. Rangka ini perlu agar
berat beban merata dan seimbang ke seluruh tubuh.
Rangka ini juga membuat
kenyamanan karena adanya ventilasi antara
tubuh/punggung dengan ransel.
Bagi ransel dengan rangka di dalam (internal frame), perlu ditambah dengan
bahan yang menyerap keringat pada bagian yang
bersentuhan dengan
punggung. Selain rangka, bagian ransel yang perlu
diperhatikan juga adalah
tali penyandang ransel dan hip belt. Tali penyandang ransel haruslah
kuat,
cukup lebar, empuk dan mudah distel. Hip belt
digunakan untuk mengatur agar
ransel menempel dengan baik ke tubuh, serta
membantu pembagian berat
beban.
• praktis
Memiliki kantung-kantung tambahan dan ada pembagi
ruang, sehingga akan
memudahkan mengambil barang-barang tertentu.
Sekarang ini banyak sekali macam ransel dengan
berbagai model, ukuran, bahan
serta harga yang bervariasi. Ketelitian memilih akan
banyak menentukan. Harga
yang mahal belum tentu menjamin ransel yang
nyaman. Untuk itu pilihlah ransel
sesuai dengan kriteria di atas.
Untuk jenis perjalanan tertentu, ada baiknya kita
melengkapi rasel
kita dengan tas tambahan atau day pack. Day pack ini akan
banyak membantu, karena memudahkan pergerakan,
terutama
jika perjalanan tersebut merupakan kegiatan
penelitian atau
sering melakukan perpindahan tempat.
Peralatan
navigasi
Alat navigasi yang harus dibawa minimal kompas
yang masih bisa digunakan,
busur/protrektor dan peta daerah yang akan kita
tuju. Peralatan navigasi ini
merupakan peralatan sangat penting yang selalu
harus dibawa.
Lampu
senter
Lampu senter ini terutama digunakan bila kita
melakukan perjalanan malam. Untuk
perjalanan malam ini gunakanlah lampu senter yang
memakai batrey besar (2-3
batrey), jangan yang memakai terlalu banyak
batrey, karena selain ukurannya
besar sehingga memakan tempat, juga karena
relatif berat. Senter batrey besar ini
biasanya relatif lebih tahan lama nyalanya, jika
dibanding senter batrey kecil.
Idealnya kita membawa dua buah lampu senter
beserta batrey dan lampu
cadangannya. Satu untuk keperluan jalan, satu
lagi (biasanya senter kecil) untuk
cadangan bila keadaan darurat,
Survival
kit
Survival kit dapat berupa tempat khusus yang
berisi korek api dalam tabung, pisau
lipat, alat jahit dan benangnya, tali jerat,
lilin, peluit, dan alat-alat lain yang dianggap
perlu. Idealnya kotak survival kit ini terbuat
dari bahan yang kuat dan kedap air.
PPP kit
Minimal berupa obat-obatan dasar, yaitu kapas,
kasa steril, plester, pembalut
gulung, kain segi tiga, alkohol, cairan anti
septik, pelawan rasa sakit, penawar
racun dan obat-obatan pribadi. Semuanya disimpan
dalam satu tempat yang kuat
dan kedap air, misanya tupperware.
b. Perlengkapan Tidur
Terdiri dari sleeping bag, matras, satu stel pakaian kering,
kaus kaki. Semuanya harus
bisa membantu kenyamanan tidur dan menahan
dingin.
c. Perlengkapan Masak, Makan dan
Minum
Bawalah perlengkapan masak yang praktis,
ringan, kecil dan tidak memakan tempat serta
berfungsi banyak. Selain itu bawalah alat makan
dan minum seperlunya. Khusus tempat makan,
usahakan berupa tupperware, karena akan dapat
memberikan banyak manfaat. Juga bawalah alat
pemasak dan bahan bakar secukupnya.
Sekarang ini, sudah banyak dijual perlengkapan
masak, makan dan minum dalam satu set, merek trangia misalnya. Namun karena
harganya masih relatif mahal, kita bisa memakai nesting atau misting yang biasa
dipakai militer, serta alat-alat tambahan lainnya
yang bisa dibawa dari rumah.
2. Perlengkapan Tambahan
Perlengkapan ini walaupun bukanlah hal yang
teramat penting, namun ada baiknya dibawa
untuk lebih menambah kenyamanan perjalanan.
a. Putis
Putis adalah pembelat betis yang terbuat dari
kain katun atau wool. Para pengembara,
pejalan kaki ataupun tentara sering memakai putis
untuk menjaga otot-otot betis agar
tetap fit dalam perjalanan panjang.
b. Gaiters
Gaiters atau sarung anti pacet adalah semacam
sarung setinggi lutut yang biasanya
dibuat dari kain tipis. Bagian atas (ujungnya)
bertali seperti sarung bantal. Banyak
dipakai oleh pekerja kayu dan perintis jalan yang
sering melewati daerah rawa atau
hutan basah yang banyak pacet atau lintahnya.
Sekarang ini sudah banyak gaiters
yang dibuat oleh produsen perlengkapan lapang,
yang terbuat bukan dari kain.
c. kelambu
Untuk perjalanan yang banyak melewati rawa,
sungai atau daerah mangrove, ada
baiknya jika kita membawa kelambu. Bahkan untuk
daerah endemik malaria dan
demam berdarah, kelambu ini merupakan
perlengkapan wajib (jika kita ingin terhindar
dari penyakit tersebut). Dengan kelambu ini, kita
dapat beritirahat relatif nyaman tanpa
takut digigit nyamuk, agas ataupun serangga
lainnya.
d. Hamok
Hamok (hammock) atau tempat tidur gantung merupakan
alat tambahan lain selain
kelambu yang idealnya kita bawa ke daearah rawa,
sungai atau mangrove. Dengan
hamok ini, kita dapat beristirahat dengan nyaman
tanpa kita takut menjadi kotor atau
basah. Bahkan, untuk daerah yang banyak pacetnya,
hamok ini dapat memberikan
rasa aman, karena bisa menghindarkan kita dari
pacet ketika beristirahat.
e. Jaket
Jaket (jacket) merupakan pakaian tebal yang
digunakan untuk
melindungi tubuh dari angin dan udara dingin. Ada
dua model
jaket yang biasa dipakai di lapangan, yaitu model
palca dan
model anorax.
Dengan kemajuan teknologi, sekarang telah
dikembangkan
jenis jaket yang water proof dan mampu mengatur sirkulasi
udara yang ada di dalamnya, sehingga pemakainya
merasa lebih
nyaman. Dengan jaket jenis ini, udara dari luar
(bukan angin) dapat masuk ke dalam
dan sebaliknya udara yang dari dalam bisa ke
luar. Adanya sirkulasi udara tersebut,
memungkinkan tubuh tetap mendapatkan udara segar,
namun kehangatannya tetap
dipertahankan. Jenis jaket tersebut umumnya
terbuat dari bahan gore-tex.
f. Balaclava
Untuk daerah pegunungan atau daerah dingin,
balaclava atau kupluk ini akan sangat
bermanfaat, karena dapat melindungi muka dan
telinga kita dari dingin, angin dan
serangga kecil.
g. Syal
Syal, ikat leher atau kacu segi tiga banyak
kegunaannya. Bisa untuk menghapus
keringat, sebagai penutup kepala/telinga/leher,
serta juga bisa dimanfaatkan untuk
menutup dan membalut luka dalam P3K.
h. Payung
Ada baiknya bila kita membiasakan membawa payung
ketika ke lapangan. Payung ini
selain berguna bagi perlindungan dari hujan dan
panas, juga bisa kita gunakan sebagai
alat penampung air hujan bila sedang dalam
kondisi survival atau sedang berada di
daerah yang susah ditemui air tawar. Ketika di
dalam hutan, memang kita dianjurkan
untuk tidak memakai payung ketika berjalan, meskipun
sedang hujan. Payung ini lebih
bagus kita gunakan sebagai pelindung ketika
menunggu hujan. Selain itu, payung ini
pun bisa kita gunakan sebagai pelindung jemuran
pada daerah yang selalu lembab
atau hujan.
i. Minyak
Komando
Minyak komando ini digunakan untuk menghindarkan
kaki kita dari lecet (blister).
Caranya ambil dua siung bawang merah, tumbuk dan
hancurkan, lalu campurkan
secara merata dengan 2-3 sendok minyak kelapa.
Balurkan minyak tersebut pada
seluruh bagian kaki hingga mata kaki, lalu gunakan
kaus kaki dan sepatu yang pas.
Selain itu, minyak komando juga bisa dimanfaatkan
sebagai pengganti semir untuk
melemaskan sepatu kulit yang kita pakai biar
tidak kering dan kaku.
j. Pisau
Secara umum, pisau adalah alat batu bagi kita
untuk
keperluan menusuk, memotong, menyayat, melempar
dan yang terpenting sebagai alat bantu untuk
membuat
api. Karena pisau adalah sahabat yang sangat baik
dan berguna bagi kegiatan di alam bebas, maka
pisau
yang kita bawa harus benar-benar cocok, dapat
dipercaya dan sesuai dengan kepeluan. Berdasarkan
kegunaannya, pisau dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu :
Pisau multiguna
• Pisau
bowie
Pisau yang disain oleh James Bowie yang
legendaris ini, pada dasarnya
termasuk jenis fighting knife, selain sangat efektif untuk menusuk
dan
memotong, juga cukup baik untuk menetak dan
melempar. Kalau terbuat dari
bahan yang baik, desain pisau ini akan sangat
tangguh. Bahkan, bila berat dan
ukurannya cocok, maka akan menjadi teman setia di
lapangan. Karena
sifatnya, banyak jenis pisau survival yang
mengambil desain dasar pisau ini.
• Pisau
survival
Cikal bakal pisau ini dikembangkan dari pisau
bowie. Pisau yang dikenal juga
sebagai jungle
knife ini, dilengkapi
dengan alat-alat survival. Seperti halnya
pisau boiwe, pisau survival ini bisa digunakan
untuk menusuk, menatah,
mengerat dan melempar.
Pisau khusus
Jenis pisau ini digunakan untuk suatu pekerjaan
yang khusus. Hal ini dimaksudkan
agar mendapatkan efisiensi atas pekerjaan yang
dilakukan.
• Pisau
komando
Diciptakan oleh Kolonel Fairbims dan Sykes untuk
keperluan tentara Inggris.
Pertama kali dipakai pada Perang Dunia II di
Perang Sanghai. Pisau komando
ini adalah khas pisau lempar dan cukup baik juga
sebagai penusuk, namun
kurang baik untuk menetak dan menyayat, karena
akan banyak memakan
tenaga.
• Pisau
pengulit
Pisau ini merupakan skinner knife, yang dikhususkan untuk menguliti
binatang
buruan. Desainnya tipis dan sangat tajam (sudut
mata pisau sangat kecil),
dengan ujung agak melengkung. Pisau ini baik juga
untuk digunakan sebagai
peraut kayu.
• Pisau
tusuk
Bentuknya yang lancip ke depan dan kokoh membuat
pisau ini sangat ampuh
dan kuat untuk menusuk. Pisau ini banyak dipasang
pada ujung senapan.
Yang sejenis dengan pisau ini adalah pisau
sangkur.
• Pisau
potong
Pisau ini lebih tepat bila disebut pisau besar, karena bentuknya lebih besar dari
pisau genggam biasa. Pisau ini memiliki bentuk
yang lebih besar dan tebal
pada seluruh bagian atasnya. Ini dimaksudkan agar
tekanan merata dan kuat.
Kegunaan pisau ini adalah untuk memotong,
menebas, dsb. Contoh pisau
potong ini adalah golok dan pisau tebas.
Banyak sekali jenis pisau yang aneh-aneh dan
memiliki kegunaan yang sangat
khusus. Namun yang perlu diperhatikan adalah :
• harus
terbuat dari bahan yang dipercaya, tajam dan tidak mudah patah;
• desain
dan ukurannya sesuai, enak dipegang dan dipakai;
• sarungnya
aman dan enak jatuhnya;
• mudah
perawatannya.
Sekarang banyak dijual berbagai macam pisau. Kita
harus benar-benar
memperhatikan segi mutunya. Harga mahal belum
menjamin bahwa barang-barang
tersebut bagus. Pilihlah jenis pisau dari merek
yang sudah terkenal baik buatannya
(umumnya buatan Swiss atau AS cukup baik).
3. Perlengkapan Khusus
Jenis dan jumlah perlengkapan khusus yang kita
bawa akan sangat tergantung pada jenis
dan lokasi kegiatan yang kita lakukan. Namun,
pada umumnya orang sekarang dalam
melakukan kegiatan di alam bebas tidak terlepas
dari kegiatan dokumentasi, baik dengan
kamera maupun dengan handycam. Karena kedua alat tersebut sensitif
sekali pada
keadaan cuaca, serta sangat riskan pada tekanan
fisik, maka kita dituntut untuk ekstra
berhati-hati. Untuk itu ada beberapa hal yang
harus selalu diperhatikan apabila kita
membawa alat-alat tersebut ke lapangan, yaitu :
a. bungkuslah peralatan dokumentasi kita dengan
kain kering dan lembut, untuk
menghindari pengaruh cuaca dan benturan;
b. gunakanlah dry bag yang berisi silica gel untuk menghindari air dan kelembaban;
c. pakailah tempat/tas khusus atau simpanlah di
tempat yang tidak terkena beban berat
dan aman, namun mudah dijangkau bila
sewaktu-waktu diperlukan;
d. untuk kegiatan yang lama, bersihkanlah
peralatan tersebut secara berkala dan ada
baiknya bila kita gunakan cairan anti jamur untuk
membersihkannya;
e. simpanlah film dan kaset film yang kita bawa
pada tempat yang kuat, kering, kedap air
dan tidak tembus cahaya.
Casino-Night Slots | Jeopardy: How many ways to hit it?
BalasHapusIf you're in an 당진 출장샵 enviable 밀양 출장샵 casino hotel, you'll find a casino-night atmosphere, with lots 군산 출장샵 of action 남원 출장안마 and excitement 의정부 출장안마 to enjoy.